Blake and Mouton's Managerial Grid
Teori Blake dan Mouton Managerial Grid merupakan bagian dari teori kepemimpinan universal. Teori ini dikembangkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton pada tahun 1964. Teori ini membagi kepemimpinan berdasarkan 2 dimensi perilaku yaitu kepedulian terhadap tugas dan kepedulian terhadap orang.
Dari dua dimensi kepedulian terhadap tugas kepedulian terhadap orang ini, teori Blake dan Mouton Managerial Grid dibagi ke dalam 5 gaya kepemimpinan diantaranya : Impoverished Management, Country Club Management, Authority-Compliance Management, Middle-of-the-Road Management dan juga Team Management dengan posisi seperti di bawah ini.
1. Impoverished Management
Gaya kepemimpinan ini berada di posisi rendahnya kepedulian terhadap tugas/produksi dan juga rendahnya kepedulian terhadap karyawan. Pemimpin tidak ingin terlibat dengan karyawan dan membiarkan mereka berantakan. Robert Blake dan Jane Mouton menunjukkan bahwa gaya ini bisa menjadi pilihan yang sadar. Dengan memberi karyawan kebebasan untuk memecahkan masalah tertentu, ini akan mempengaruhi produksi untuk sementara waktu. Tetapi pada akhirnya, ini akan mengarah pada kemandirian dan peningkatan produksi.
Improvished management memiliki kelebihan bahwa ini bisa menjadi baik jika hanya dilakukan dalam jangka waktu pendek. Namun kelemahan gaya kepemimpinan ini ialah pemimpin tidak memiliki kepedulian untuk menciptakan suatu sistem yang dapat membantu menjamin pencapaian kinerja. Pemimpin juga tidak memiliki kepedulian untuk menciptakan lingkungan kerja yang memuaskan dan dapat memotivasi pengikutnya.
2. Country Club Management
Pada country club management, banyak pemimpin baru menyesuaikan diri dengan gaya ini dengan kepedulian yang tinggi terhadap orang-orang tetapi kepedulian yang rendah terhadap produksi. Dalam gaya kepemimpinan ini, para pemimpin hanya ingin "disukai" oleh karyawan mereka dan mereka tidak ingin dianggap terlalu otoriter. Pemimpin ingin memahami karyawannya terus-menerus dan berharap untuk menjaga hubungan baik dengan mereka, apa pun resikonya bahwa karyawan akan memotong jalan pintas dan tidak mengejar tujuan. Saat seorang karyawan harus berurusan masalah pribadi, perhatian dan dukungan manajer akan dirasakan positif.
Gaya kepemimpinan ini memiliki kelebihan bahwa pemimpin memiliki kepedulian tinggi terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin juga dapat menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan aman bagi orang-orang yang dipimpinnya. Namun pemimpin dalam gaya kepemimpinan ini memiliki kelemahan dimana produktivitas rendah karena kurang kontrl dan arahan.
3. Authority-Compliance Management
Pemimpin dalam gaya kepemimpinan ini sepenuhnya terfokus pada orientasi tugas. Karena produksi adalah titik fokus utama pemimpin, ia melupakan dan mengabaikan kesejahteraan para karyawan. Pemimpin ini berwibawa dan memberi tekanan disiplin. Pemimpin membutuhkan karyawan yang paling maksimal dna menerapkan sanksi ketika mereka gagal memenuhi persyaratan. Robert Blake dan Jane Mouton menunjukkan bahwa ada situasi di mana gaya kepemimpinan ini diperlukan. Misalnya ketika tindakan tidak populer diambil seperti pengurangan atau reorganisasi.
Pemimpin dalam gaya kepemimpinan ini memiliki kelebihan bahwa pemimpin menempatkan efisien dan produktivitas yang lebih utama dibandingkan kebutuhan dari orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin tipe ini cenderung untuk otoriter, memiliki atura, kebijakan dan prosedur kerja yang ketat. Namun kelamahannya, pemimpin dengan gaya kepemimpinan seperti ini cenderung tidak memberikan perhatian kepada orang yang dipimpinnya.
4. Middle of the Road Management
Pemimpin di gaya kepemimpinan ini mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan orang-orang dan produksi. Pemimpin mendapatkan nilai rata-rata pada kedua kriteria.
Kelebihan pemimpinan di gaya kepemimpinan ini mencoba untuk menyeimbangkan antara kepentingan tugas dan kepentingan orang. Namun kelemahannya karena pemimpin mencoba memenuhi kedua kepentingan ini, pemimpin ini menjadi pemimpin medioker dengan performance yang rata-rata.
5. Team Management
Pemimpin yang berorientasi pada gaya ini seharusnya tidak mengubah dirinya. Pegawainya membentuk tim yang erat dan bekerja sama dalam melaksanakan tujuan. Pemimpin telah mendapat banyak rasa hormat untuk karyawannya dan antusias dan memotivasi mereka. Inilah sebabnya mengapa mereka mampu mengeluarkan yang terbaik dalam diri mereka. Keterlibatan timbal balik di antara para karyawan sangat tinggi dan mereka sangat setia kepada majikan mereka. Kerja sama yang optimal sering dikaitkan dengan proyek jangka pendek yang dilakukan oleh karyawan berpengalaman. Dengan memberi banyak perhatian pada kebutuhan karyawan dan produksi, pemimpin ini bekerja sangat efisien.
Sumber :
•http://www.ubm.ac.id/managerial-grid-keseimbangan-antara-tugas-dan-orang/
•https://www.toolshero.com/leadership/managerial-grid-blake-mouton/
Harrah's Resort Southern California to open Tropicana, Valley
ReplyDeleteHarrah's Resort Southern California 세종특별자치 출장샵 in Valley Center 청주 출장안마 announced today it will open 충청북도 출장마사지 Tropicana Casino's Tropicana, 동해 출장샵 Valley Center, 세종특별자치 출장샵